Tentangmu di suatu Malam.

Menikmati malam di Bandung ; tanpamu !

Seribu lampu termangu !

Menatap kuyu , urat jalan , yang meringis !

Tenggelam  dalam  himpitan ribuan deru  .

Gedung  Saparua , terlihat pucat ,

Tak ada lagi suara riuh di sana !

(Seperti sepuluh tahun yang lalu !

Saat kita berdua larut ,dalam buaian irama music Jazz,

dan pesona  gesekan maut Biola Hijau Luluk Purwanto .)

Kemudian seperti pasti ,kita merasa ,akan menjadi abadi !.

Braga pun ,tak lagi mampu bicara !

Keindahannya  hilang  di rampas , oleh selaksa iklan, yang menyesak ,memenuhi trotoar jalan ,

Tanpamu ; aku disini menjadi kian merasa asing !

Tergerus oleh  beragam suara ,yang berteriak seperti bunyi senapan !

Di alun –alun , ingin ku jamah kembali  lekuk wajahmu !

Sambil mencoba berkaca pada bangku-bangku taman yang tlah mengusam .

Lalu kubiarkan saja  hati melangkah sendiri , menemui hasratnya !

Memunguti sisa-sisa  manis senummu , yang masih bisa dikenalinya .